Di sebuah kota kecil bernama Harmonia, hiduplah seorang pemuda bernama Arya. Arya adalah seorang pemuda yang tampan dan cerdas, tetapi ia selalu merasa tidak percaya diri. Sejak kecil, Arya sering mendengar kata-kata negatif dari orang-orang di sekitarnya, yang membuatnya merasa tidak berharga.
Hari-hari Arya dipenuhi dengan ketidakpastian dan rasa takut. Ia selalu merasa bahwa setiap langkah yang diambilnya akan berujung pada kegagalan. Meskipun Arya memiliki banyak potensi, ia jarang berani mengeksplorasi bakatnya. Ia takut mencoba hal-hal baru dan lebih memilih untuk berdiam diri dalam zona nyamannya.
Suatu hari, saat berjalan pulang dari pasar, Arya bertemu dengan seorang pria tua bijak bernama Pak Wira. Pak Wira dikenal sebagai seorang penasihat bijak yang sering membantu orang-orang di kota itu. Melihat raut wajah Arya yang selalu muram, Pak Wira mengajak Arya untuk duduk dan berbincang di sebuah taman.
"Anak muda, apa yang membuatmu terlihat begitu sedih dan tak bersemangat?" tanya Pak Wira dengan lembut.
Arya menceritakan semua ketakutannya, keraguannya, dan bagaimana ia merasa tidak berharga. Pak Wira mendengarkan dengan seksama, lalu berkata, "Arya, setiap orang memiliki nilai dan potensi yang luar biasa dalam diri mereka. Yang perlu kau lakukan adalah percaya pada dirimu sendiri dan menemukan cahaya dalam dirimu."
Pak Wira lalu memberikan sebuah tantangan kepada Arya, "Selama satu bulan ke depan, cobalah lakukan satu hal baru setiap hari. Tak perlu besar, bisa hal-hal kecil yang belum pernah kau coba. Setiap kali kau berhasil melakukannya, catatlah dalam buku harianmu."
Meski ragu, Arya menerima tantangan itu. Hari pertama, ia mencoba memasak resep baru yang ia temukan di buku masakan. Hari kedua, ia mulai berlatih memainkan gitar yang sudah lama tergeletak di sudut kamarnya. Hari ketiga, ia memberanikan diri berbicara di depan kelas saat kuliah.
Seiring berjalannya waktu, Arya mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Setiap tantangan yang berhasil ia atasi memberinya sedikit demi sedikit rasa percaya diri. Buku hariannya mulai penuh dengan catatan pencapaian kecil, dan setiap kali ia membacanya, ia merasa bangga akan dirinya sendiri.
Pada akhir bulan, Arya kembali menemui Pak Wira. Dengan senyum lebar, ia menceritakan semua hal yang telah ia capai. Pak Wira tersenyum dan berkata, "Lihatlah, Arya. Hanya dengan percaya pada diri sendiri dan berani mencoba, kau telah menemukan nilai dirimu. Ingatlah, harga diri tidak datang dari apa yang orang lain katakan, tetapi dari apa yang kau yakini tentang dirimu sendiri."
Dari hari itu, Arya menjadi pribadi yang berbeda. Ia tidak lagi takut untuk mencoba hal baru dan menghadapi tantangan. Ia belajar untuk menghargai dirinya sendiri dan melihat potensi yang ia miliki. Meskipun terkadang masih merasa ragu, Arya tahu bahwa selama ia percaya pada dirinya sendiri, ia bisa mencapai apa pun yang diinginkannya.
Dan begitulah, Arya menemukan cahaya dalam dirinya, membangun harga dirinya, dan menjalani hidup dengan penuh semangat dan keyakinan. Harmonia, kota kecil tempat ia tinggal, menjadi saksi perjalanan seorang pemuda yang menemukan kekuatannya melalui keyakinan dan keberanian untuk berubah.
"Harga diri tidak datang dari apa yang orang lain katakan, tetapi dari apa yang kau yakini tentang dirimu sendiri." - Tahanklik