Modul lainnya membahas fenomena globalisasi dan krisis ekonomi global yang sedang berlangsung di antara topik lainnya. Modul ini dimaksudkan untuk membahas aspek-aspek penting dari ekonomi global termasuk fitur struktural dan cara di mana beberapa tren dan faktor yang bersaing mempengaruhi cara kerja ekonomi global. Misalnya, ekonomi global didominasi oleh Amerika Serikat, Eropa, dan China dalam dekade saat ini dengan keseimbangan kekuatan yang kemungkinan besar akan beralih ke China di tahun-tahun mendatang.
Meskipun Amerika Serikat berada dalam resesi yang dalam, ada banyak ahli optimis yang yakin bahwa negara tersebut dapat melewati resesi terburuknya sejak Depresi Hebat dan menemukan kembali dirinya sendiri serta memulihkan dirinya sendiri . Tentu saja, Eropa tetap terjebak dalam krisis hutang negara dan deleveraging yang disebabkan oleh hutang yang berlebihan dan pemborosan fiskal serta kebijakan moneter yang longgar. Di sisi lain, China sedang mengalami pergeseran struktural tata perekonomiannya dengan lebih menitikberatkan pada pertumbuhan yang didorong konsumsi dalam negeri daripada hanya mengandalkan ekspor saja.
Keadaan ekonomi global saat ini berarti bahwa negara berkembang lainnya seperti India, Afrika Selatan, dan Brasil dapat berharap untuk tumbuh pada tingkat yang cukup tinggi jika proyeksi saat ini menjadi acuan . Namun, yang dapat mengganggu kalkulasi semua negara ini adalah kenyataan bahwa selama empat tahun terakhir, sebagian besar negara di dunia telah mengandalkan uang lepas atau dengan kata lain, mencetak uang untuk merangsang pertumbuhan. Hal ini menyebabkan inflasi dengan tidak adanya pertumbuhan ekonomi riil dan oleh karena itu, para bankir sentral di sebagian besar negara di dunia mengkhawatirkan dampak inflasi. Ini adalah agenda utama di balik kebijakan moneter ketat yang telah diikuti di banyak negara termasuk India.
Namun, Amerika Serikat dan China tidak berada di dekat pengetatan dompet mereka dan di sisi lain, mereka telah memulai pertumbuhan yang didorong oleh stimulus tinggi yang berarti bahwa dalam waktu dekat mereka harus berurusan dengan masalah inflasi. Lebih lanjut, karena Dolar adalah mata uang cadangan dan China memiliki cadangan Dolar yang sangat besar, kedua negara ini dapat melakukan stimulus karena seluruh dunia akan terus berdagang dalam Dolar yang berarti bagi AS, mereka dapat mencetak sebanyak mungkin. semampu mereka dan untuk China mereka dapat menggunakan cadangan mereka dengan cara apa pun yang mereka anggap sesuai.
Satu negara yang telah mengelola yang terbaik dari kedua dunia adalah Jerman yang karena produktivitasnya yang tinggi dan pertumbuhan yang didorong oleh ekspor telah berhasil mengungguli hampir semua ekonomi lain di dunia. Namun, krisis utang negara yang sedang berlangsung di Eropa telah membayangi kemampuan Jerman untuk membiayai ekses negara-negara Eropa lainnya. Oleh karena itu, situasi ini perlu dicermati dengan cermat bagaimana Jerman dan zona euro akan menangani krisis tersebut.
Sebagai kesimpulan, artikel ini telah memberikan gambaran seribu kaki tentang ekonomi global. Artikel-artikel selanjutnya membahas banyak dimensi ekonomi global dan cara kerjanya secara mendalam.