Ekonomi digital adalah jaringan kegiatan ekonomi, transaksi komersial, dan interaksi profesional di seluruh dunia yang dimungkinkan oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Secara ringkas dapat disimpulkan sebagai ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital.
Don Tapscott pertama kali menciptakan istilah ekonomi digital dalam bukunya yang laris tahun 1995, The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence.
Nicholas Negroponte, pendiri Laboratorium Media Institut Teknologi Massachusetts dan penulis buku Being Digital tahun 1995, menggambarkan ekonomi digital menggunakan "bit sebagai pengganti atom".
Ekonomi digital vs. ekonomi internet
Pada masa-masa awal, ekonomi digital kadang-kadang disebut ekonomi internet, ekonomi baru atau ekonomi web karena ketergantungannya pada konektivitas internet.
Namun, para ekonom dan pemimpin bisnis menyatakan bahwa ekonomi digital lebih maju dan kompleks daripada ekonomi internet, yang, di bawah satu definisi, secara sederhana berarti nilai ekonomi yang berasal dari internet.
Ekonomi digital mencerminkan pergerakan dari revolusi industri ketiga ke revolusi industri keempat. Revolusi industri ketiga, kadang-kadang disebut revolusi digital, mengacu pada perubahan yang terjadi pada akhir abad ke-20 dengan transisi dari perangkat elektronik dan mekanik analog ke teknologi digital. Revolusi industri keempat dibangun di atas revolusi digital ketika teknologi saat ini terus menjembatani dunia fisik dan dunia maya.
Pentingnya ekonomi digital
Meskipun beberapa organisasi dan individu menggunakan teknologi untuk hanya menjalankan tugas yang ada di komputer, ekonomi digital lebih maju dari itu. Itu tidak hanya menggunakan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang secara tradisional dilakukan secara manual atau pada perangkat analog.
Sebaliknya, ekonomi digital menyoroti peluang dan kebutuhan organisasi dan individu untuk menggunakan teknologi untuk melakukan tugas-tugas itu dengan lebih baik, lebih cepat dan sering berbeda dari sebelumnya.
Selain itu, istilah ini mencerminkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk melaksanakan tugas dan terlibat dalam kegiatan yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Peluang seperti itu untuk entitas yang ada untuk melakukan lebih baik, untuk melakukan lebih banyak, untuk melakukan hal-hal berbeda dan untuk melakukan hal-hal baru tercakup dalam konsep terkait transformasi digital.
Teknologi digital
Ekonomi digital jauh melampaui digitalisasi dan otomatisasi.
Alih-alih, paradigma baru ini memanfaatkan berbagai teknologi canggih dan platform teknologi baru. Teknologi dan platform tersebut termasuk tetapi tidak terbatas pada: hyperconnectivity, internet of things (IoT), data besar, analitik canggih, jaringan nirkabel, perangkat seluler dan media sosial.
Ekonomi digital menggunakan teknologi ini, baik secara individu maupun bersama, untuk mengolah kembali pertukaran tradisional dan memungkinkan yang baru.
Pengusaha dalam ekonomi digital
Banyak pengusaha memanfaatkan teknologi yang mendorong ekonomi digital untuk menciptakan perusahaan baru dan model bisnis baru yang tidak mungkin ada, atau ada pada ukuran dan skala yang mereka lakukan hari ini, di generasi sebelumnya.
Perusahaan-perusahaan baru ini termasuk platform berbagi perjalanan Uber dan Lyft; platform sewa rumah Airbnb; dan layanan konten berdasarkan permintaan, seperti Netflix dan Spotify.
Contoh transformasi digital
Ada banyak contoh perusahaan tradisional yang bertransformasi untuk berhasil dalam ekonomi digital juga.
Ambil pengecer, misalnya. Sebagian besar pengecer awalnya mengembangkan situs web untuk memungkinkan penjualan online. Saat dunia bergerak lebih sepenuhnya ke dalam ekonomi digital, pengecer yang berpikiran maju sekarang memanfaatkan teknologi untuk menjangkau dan melayani pelanggan melalui berbagai saluran. Pengecer ini menggunakan penjualan daring dan aplikasi seluler untuk mengidentifikasi pembeli, apakah mereka berbelanja melalui internet atau secara langsung. Mereka dapat mengumpulkan dan menganalisis data penelusuran dan penjualan setiap pelanggan untuk lebih memahami minat mereka. Dan mereka dapat menggunakan data itu untuk menjangkau pelanggan melalui media sosial, memungkinkan untuk layanan yang lebih baik dan akhirnya penjualan yang lebih tinggi dan peningkatan loyalitas merek.
Gagasan memanfaatkan teknologi untuk menyatukan pengalaman pelanggan di dunia nyata dan dunia maya yang berbeda sering disebut pendekatan omnichannel atau multichannel.
Contoh lain dari transformasi digital adalah John Deere, perusahaan berusia 179 tahun yang dibangun dengan membuat peralatan pertanian yang sekarang juga menyertakan platform berbasis data untuk membantu petani mengoptimalkan produksi.
Pabrikan kendaraan yang menawarkan solusi telematika untuk menunjukkan dengan tepat dan mengkomunikasikan persyaratan pemeliharaan, seperti Daimler Trucks North America dan Detroit Connect Virtual Technician, yang menyediakan layanan diagnostik jarak jauh untuk truk tertentu, juga menggambarkan transformasi digital yang diperlukan untuk bersaing dalam ekonomi digital.
Gelombang gangguan
Ekonomi digital telah menciptakan gelombang gangguan. Perusahaan baru dan cara baru berinteraksi telah muncul. Namun, banyak perusahaan dan industri yang tidak atau tidak bisa memanfaatkan teknologi untuk mengubah operasi mereka menghadapi penurunan penjualan, penurunan pangsa pasar dan bahkan kehancuran total.
Blockbuster dan toko penyewaan konten lain yang tidak mengadopsi teknologi streaming dengan cepat menutup operasi mereka. Industri taksi sekarang berjuang untuk bersaing untuk pelanggan yang menemukan Uber dan Lyft lebih mudah digunakan. Kodak dan perusahaan peralatan kamera lainnya yang tidak pindah ke format digital dan platform berbagi online secara drastis mengurangi penawaran produk mereka karena smartphone dan platform media sosial menggantikan film dan album foto.
Masa depan ekonomi digital