Inflasi
Adalah proses kenaikan harga – harga umum barang – barang secara terus – menerus. Ini tidak berarti bahwa harga – harga berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang sama.
Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk mengukur inflasi antara lain:
Indeks biaya hidup (consumer price index).
Mengukur biaya atau pengeluaran untuk membeli sejumlah barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga untuk keperluan hidup.
Indeks harga perdagangan besar (wholesale price index)
Menitik beratkan pada sejumlah barang pada tingkat perdagangan besar.
GNP deflator
Diperoleh dengan membagi GNP nominal (atas dasar harga berlaku) dengan GNP rill (atas harga konstan). GNP deflator = GNP Nominal x 100 / GNP Rill
JENIS – JENIS INFLASI
Jenis inflasi menurut sifatnya
Merayap (creeping inflation)
Ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% per tahun)
Inflasi menengah (galloping inflation)
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar (biasanya double digit atau bahkan triple digit) dan kadangkla berjalan dalam waktu yang relative pendek serta mempunyai siat akselarasi.
Inflasi tinggi (hyper inflation)
Merupakan inflasi yang paling parah. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang. Nilai uang merosot dengan tajam hingga ingin ditukarkan dengan barang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secaral akselerasi.
Jenis inflasi menurut sebabnya
Demand – pull inflation
Timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat, sehingga kenaikan permintaan total berang barangay bertambah (aggregate demand0 sedangkan ongkos produksi naik.
Cost – push inflation
Ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi, sehingga adanya penurunan dalam penawaran total (aggregate supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
Inflasi berdasarkan sumber atau penyebab
Inflasi tarikan permintaan
Ini terjadi apabila sector perusahaan tidak mampu dengan cepat melayani permintaan masyarakat yang wujud dalam pemasaran.
Inflasi desakan biaya
Adalah masalah kenaikan harga – harga dalam perekonomian yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.
Inflasi di impor
Terjadi karena kenaikan harga – harga yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
EFEK YANG DITIMBULKAN DARI INFLASI
Efek terhadap pendapatan (equity effect)
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan dan adapula yang diuntukngkan oleh adanya inflasi ini.
Efek terhadap efisiensi (efficiency effect)
Inflasi dapat polah mengubah pola alokasi factor-faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang tertentu yang dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi sehingga mengakibat alokasi factor produksi menjadi tidak efisien.
Efek terhadap output (output effect)
Dalam menganalisa kedua efek diatas digunakan suatu anggapan bahwa output tetap. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui bahwa efek inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi dari jumlah output tertentu.
Inflasi dan perkembangan ekonomi
Biaya yang terus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi.
Inflasi dan kemakmuran masyarakat
Selain menimbulkan efek buruk bagi kegiatan ekonomi Negara, inflasi juga dapat menimbulkan efek-efek berikut dari individu kepada masyarakat.
- Inflasi akan menurunkan pendapatan rill orang-orang yang berpendapatan tetap.
- Inflasi akan mengurangi nilai kenyaan yang berbentuk uang.
- Memperburuk pembagian kekayaan.
CARA MENCEGAH INFLASI
Kebijakan moneter
Dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar (M). salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposit). uang giral terjadi melalui dua cara,
- Seseorang memasukkan uang kas kebank dalam bentuk giro.
- Seseorang memperoleh pinjaman dari bank tidak diterima kas tetapi dalam bentuk giro.
Instrument lain yang dapat dipakai untuk mencegah inflasi adalah politik pasar terbuka (jual/beli surat berharga) dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga laju inflasi dapat ditekan lebih rendah
Kebijakn fiscal
Menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan memperngaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penerunan perminataan total, sehingga inflasi dapat di tekan.
Kebijksanaan yang berkaitan dengan output
Kenaikan jumlah outpi ini dapat dicapai misalnya kebijaksanaan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menerunkan harga.
Kebijaksanaan penentuan harga dari indexing
Dilakukan dengan penentuan ceiling harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji ataupun upah, jika indeks harga naik, maka gaji/atau upah akan naik juga.
PENGANGGURAN
PENGANGGURAN didefinisikan sebagai ketidak mampuan angkatan kerja (labor force) untuk memperoleh pekerjaan sesuai yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.
PENGANGGURAN DAPAT DILIHAT DARI TIGA DIEMENSI, YAITU;
- Waktu
- Intensitas pekerjaan
- Produktivitas
Orang yang sudah bekerja dapat digolongakan sebagai setangah pengangguran, setengah pengangguran dapat dibedakan menjadi, Setangah pengangguran kentara (visible under-umployment), kriteria;
- Bekerja kurang dari jam kerja normal.
- Melakukan pekerjaan secara terpaksa.
- Sudah bekerja tapi mencari pekerjaan lain/ masih bersedia menerima pekerjaan lain.
- Setengah pengangguran tak kentara (invisible under-employment), dapat tercemin dari ketidaktepatan dalam penempatan sumber daya manusia, hal ini ditandai dengan rendahnya pendapatan, ketrampilan yang kurang dimanfaatkan, dan rendahnya tingkat produktifitas.
PENYEBAB PENGANGGURAN
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi dengan kemampuan perekonomian menyediakan lapangan pekerjaan.
Rendahnya laju investasi produktif
Rendahnya investasi di Negara berkembang merupakan salah satu penyembab rendahnya kesempatan kerja yang tersedia dimasyarakat.
Siklus bisnis yang melemah
Siklus bisnis secara aktula di ukur dari GNP rill yang merupakan nilai pasar dari barang dan jasa yang dihasilkan salama satu tahun. Pada saat puncak kegiatan bisnis, kebutuhan akan tenaga kerja sangat besar sehingga pada kondisi ini jumlah relative rendah atau sebaliknya.
Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat
Terjadi karena masyarakat tidak mampu memanfaatkan kesempatan kerja yang tersedia.
Strategi industry yang labor
Kemajuan teknologi yang terjadi di satu sisi mengakibatkan jumlah output yang mampu dihasilkan dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Disisi lain kemajuan teknologi kadang juga diikuti dengan penghematan penggunaan tenaga kerja pada suatu proses produksi dan menggunakan modal secara intensif yang pada akhirnya akan menimbulkan pengangguran.
BENTUK – BENTUK PENGANGGURAN
Pengangguran terbuka (open unemployement) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Dapat di bagi menjadi dua;
1. Pengangguran sukarela
Merupakan kelompok angkatan kerja yang memilih tidak bekerja karena tidak bersedia digaji pada jumlah tertentu maupun mengharapkan pekerjaan yang lebih baik.
2. Pengangguran terpaksa
Merupakan kelompok angkatan kerja yang bersedia bekerja tetapi belum mendapat pekerjaan.
Setengah pengangguran (under employment) Kelompok tenaga kerja yang lamanya bekerja (dalam satu hari, jam, ataupun minggu) kurang dari yang seharusnya mereka kerjakan.
Bekerja secara tidak penuh yaitu tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan sentengah pengangguran. Yang termasuk disini adalah:
- Pengangguran tak kentara (disquised unemployment)
- Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment)
Tenaga kerja lemah (impaired)
Kelompok ini sebenarnya memiliki pekerjaan lain dan bekerja penuh, tetapi intensitasnya rendah.
Tenaga kerja tidak produktif
Kelompok kerja yang sudah bekerja secara produktif, namun kurangnya fasilitas yang dimiliki perusahaan mengakibatkan mereka menghasilkan pekerjaan yang tidak memuaskan.
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya
Pengangguran normal atau friksional
Adalah seseorang yang berhenti bekerja kerana kurang menyukai pekerjaan atau tidak sepadam dengan atasannya.
Pengangguran siklikal
Adalah seseorang yang diberhentikan karena perusahaan mengurangi pekerjaan akibat penurunan permintaan.
Pengangguran structural
Seseorang yang berhenti bekerja karena perusahaanya ditutup.
Pengangguran teknologi
Seseorang yang berhenti bekerja karena adanya pegantian tenaga kerja mesin dengan manusia.
Jenis pengangguran berdasarkan cirinya:
1. Pengangguran terbuka
Pengangguran yang tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang kebih rendah dari tenaga kerja.
2. Pengangguran tersembunyi
Pengangguran yang tercipta karena kelebihan tenaga kerja dalam suatu bagian dalam perusahaan.
3. Pengangguran musiman
Pengangguran yang terjadi karena adanya pengaruh dari musim tertentu pada sector pertanian dan perikanan.
4. Pengangguran setengah menganggur
Pengangguran yang tercipta akibat jam kerja jauh lebih rendah dari jam kerja normal.
STRATEGI MENGATASI PENGANGGURAN
Pemerintah hendanya menjalin kerjasama dengan swasta untuk mencari jalan keluar yang lebih baik. Hal ini dikarenakan swasta mempunyai dana untuk menggerkkan investasi.
Pembenahan sector pendidikan. Ketidak sesuain antara dunia pendidikan dengan dunia kerja berakibat kurang terserapnya angkatan kerja yang terdidik.
Pendorongan motivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada berbagai bidang yang memiliki prospek perkembangan. Sudah saatnya mengubah stigma yang di masyarakat bahwa setelah mendapat pendidikan formal, maka ukuran keberhasilannya adalah mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan atau pegawai.
Mengurangi pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi kerana tingginya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan burden of dependency ratio yang tinggi pula.
HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN
Teori inflasi, A.W. Phillips berhasil menemukan hubungan yang erat antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal. Penemunannya ini diperolehnya dari hasil pengolahan data empirik perekonomian inggris untuk periode 1861-1957. Kurva yang menggambarkan hubungan di antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dinamakan kurva Phillips. Kurva phillips yang menghubungkan persentase perubahan tingkat upah nominal dengan tingkat pengangguran seperti diuraikan di atas biasa disebut dengan kurva phillips dalam bentuk asli. Di samping itu, ada juga kurva phillips dalam bentuk versi baru yang biasa disebut dengan kurva phillips yang sudah direvisi yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi
Argumentasi untuk menjelaskan kurva phillips di atas dirumuskan dengan formulasi sebagai berikut :
Laju inflasi = Tingkat kenaikan upah – Tingkat kenaikan produktivitas
Sifat keterkaitan di antara inflasi harga dan tingkat pengangguran :
- Pada waktu pengangguran tinggi, kenaikan harga-harga relative lambat, akan tetapi semakin rendah pengangguran, semakin tinggi tingkat inflasi yang berlaku.
- Dari kurva phillips dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan harga; dan semakin tinggi harapan inflasi akan semakin cepat pula kenaikan tingkat upah .