Sifat Kejujuran dalm Berbisnis

Idris Sardi
0


                Kunci utama untuk menjadi seorang pebisnis yang kreatif, inovatif, handal dan fenomal adalah kejujuran. Pondasi kejujuran akan menciptakan kelanggengan dalam bisnis. Bukankah  hal ini selalu diidam-idamkan oleh seorang pebisnis? Tentunya bila ingin membentuk budaya ini, kejujuran merupakan harga mati yang perlu kita terapkan dalam berbisnis. Terutama dalam bisnis yang melibatkan jalinan kemitraan dan kerja sama, pastinya hal mendasar yang perlu diperlukan terletak bagaimana satu sama lainnya membangun budaya kejujuran. Budaya kejujuran ini tidak hanya tersekat dalam hubungannya pada karakter psikologi individu manusia. Tapi cakupan jujur disini mencakup wilayah pendukung strategis bisnis lainnya. Dimana satu sama lain memiliki hubungan erat. Seperti jujur pada tepat tepat waktu, jujur pada pemanfaatan infrastruktur operasional, jujur terhadap kualitas dan harga lain sebagainya.

                Memaknai jujur ini sangat mudah untuk diulas, tapi sulit untuk dipraktikkan, namun manfaat budaya jujur ini sangat besar bagi kehidupan. Pola komunikasi dalam bisnis tanpa ada kejujuran hanya akan menghasilkan ketidaklanggengan; bisnis hanya bersifat sementara. Namun kesepakatan jalinan bisnis bukan seperti hal tersebut. Aspek berbisnis selalu melibatkan orang lain, yang satu sama lainnya memiliki tujuan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Sedangkan untung itu hanya feedback semata, karena memang sedang menjalankan bisnis. Terpenting bagaimana bisnis bisa berjalan-berkelanjutan sampai batas yang tidak terbatas.

                Efek domino tentang kejujuran ini akan menciptakan hubungan  yang harmonis dan kekeluargaan. Hubungan yang telah menafik rasa ragu dan tidak percaya. Sesama mitra bisnis saling menaruh kepercayaan, sehingga apapun yang terjadi baik itu positif dan negatif, satu sama lainnya sudah saling mengerti. Karena terikat oleh rasa kekeluargaan yang satu sama lain mendukung dan memberi masukan yang positif.

                Dalam kaitannya dengan konsumen, kualitas dan harga pokok barang dan jasa yang dijual dipasar merupaka persyaratan utama dalam menjaring konsumen, selain tentunya sifat jujur seller sendiri (penjual) dalam memasarkan produk tersebut sesuai dengan kualitas dan harganya. Berterus terang saja bila produk tersebut tidak berkualitas dan harga mahal. Agar nantinya bila kejujuran dalam proses bisnis ini diterapkan konsumen tidak kecewa dan bisa menjadi pelanggan setia.
Tags:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)